SOPPENG---Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng menggelar pertemuan aksi 7 terkait pengukuran dan publikasi Stunting di Kabupaten Soppeng tahun 2024.pertemuan itu melibatkan SKPD terkait, Camat, PKK, Kepala Desa Lokus, Kepala Puskesmas dan petugas Gizi di ruang pola kantor Bupati Soppeng, Kamis (26/09/2024).
Kepala bidang Kesmas Dinkes Soppeng Enawati,S.km.Mm melaporkan tujuan pertemuan yaitu untuk mempublikasikan data prevalensi Stunting dan mencari faktor Determinan penyebab Stunting.
" Diharapkan adanya peningkatan kerjasama yang baik dengan lintas program dan lintas sektor untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Soppeng," Harap Enawati, saat membacakan laporannya.
Lanjutnya dengan menyebut seksi Kesga dan bidang Gizi bidang Kesehatan masyarakat Dinkes Soppeng selaku penyelenggara kegiatan yang melibatkan beberapa instansi terkait masalah Stunting.
Sementara, Wakil Bupati Soppeng Ir.Lutfi Halide dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah pusat sangat serius dalam mengupayakan penurunan Stunting sehingga diterbitkan peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting.
Lanjutnya, peraturan Presiden memberikan dasar Hukum untuk melakukan penguatan kerangka subtansi, Intervensi, Pendanaan serta pantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting khususnya di Wilayah Kabupaten Soppeng.
" Saya tekankan agar lebih serius dalam penanganan penurunan stunting di Kabupaten Soppeng, kita akan memasuki Indonesia Emas," Tegas Lutfi Halide.
Dikatakan, Kabupaten Soppeng harus memiliki generasi yang sehat dan berkualitas sehingga diharapkan agar jangan ada yang ragu untuk bekerja dalam program Stunting.
" Saya harap kepada para peserta untuk memanfaatkan dan mendengarkan serta menyimak materi yang di sampaikan pemateri kali ini," Harap orang yang menggunakan plat 2 di Kabupaten Soppeng ini.
Berikut narasumber yang di hadirkan dalam pertemuan percepatan penurunan Stunting di Wilayah Kabupaten Soppeng yaitu Prof.dr.Veni Hadju (Dosen Gizi FKM Unhas) dan Ahmad Ismail,S.km (Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan).
